Terdapat dua jenis
protein yang utama di dalam serum, yaitu
albumin dan
globulin.
Albumin dibuat di dalam hati, merupakan protein yang paling menonjol dan bermuatan negatif yang terkuat guna mengikat
molekul kecil untuk diedarkan melalui darah. Albumin juga berguna untuk menjaga
tekanan osmosis darah.
[3]Beberapa jenis globulin diproduksi di dalam
hati, sementara yang lain diproduksi di dalam
sistem kekebalan. Semua jenis serum protein yang lain diproduksi di dalam hati. Arti kata globulin menunjukkan sekelompok protein heterogen dengan
berat molekul tertentu yang cukup tinggi, dengan
kecepatan terlarut (
en:
solubility rate) dan
laju migrasi elektroforetik (
en:
electrophoretic migration rate) yang lebih rendah daripada
albumin. Rasio normal di dalam
darah sekitar 2 hingga 3,5 g/dl.
Ilustrasi skema gel protein hasil elektroforesis, lihat pula
[1]Elektroforesis protein serum (
en:
serum protein electrophoresis,
SPEP) adalah
uji laboratorium untuk menentukan jenis globulin (alfa-1, alfa-2, beta dan gamma) dan albumin. Cara yang digunakan adalah pengambilan serum darah dari bekuan darah, kemudian diletakkan di atas medium yang dibubuhi
agarose gel, kemudian dipaparkan ke
arus listrik.
Protein serum total atau
protein plasma total atau
protein total adalah hasil uji laboratorium yang mengukur jumlah protein pada
plasma darah atau serum darah.
[4] Serum albumin, sering disebut
albumin adalah
protein dengan jumlah terbanyak di dalam
tubuh. Albumin sangat penting demi memelihara
tekanan osmosis untuk distribusi fluida tubuh antara
intravascular compartment dan
jaringan tubuh. Albumin juga berfungsi sebagai
pengusung plasma dengan secara tidak langsung mengikat beberapa hormon
steroid hydrophobic dan protein pengusung bagi
hemin dan
asam lemak dalam sirkulasinya. BSA, fraksi V dari serum albumin berguna untuk meluruhkan beberapa substansi dari sirkulasi darah melalui jaringan
hati, antara lain
bilirubin,
tiroksin,
taurolithocholic acid,
chenodeoxycholic acid,
digitoksin dan juga
heme peptida dari
cytochrome C.
[5] 60% dari protein di dalam plasma darah, jumlah serum yang melebihi batas normal dapat membahayakan manusia. Prealbumin (
bahasa Inggris:
transthyretin) ditengarai sebagai pengusung hormon
tiroksin dari dalam darah menuju ke
otak.
[6]
Serum globulin adalah istilah umum yang digunakan untuk
protein yang tidak larut, baik di dalam air maupun di dalam larutan garam konsentrasi tinggi, tetapi larut dalam larutan garam konsentrasi sedang.
[1] Globulin (
bahasa Latin:
globulus, bola kecil (bahasa Inggris: small globe)) mempunyai rasio 35% dari protein plasma, berguna untuk sirkulasi
ion, hormon dan asam lemak dalam
sistem kekebalan. Beberapa jenis globulin mengikat
hemoglobin, beberapa yang lain mengusung
zat besi, berfungsi untuk melawan
infeksi[4], dan bertindak sebagai
faktor koagulasi.
[1] Globulin terdiri dari:
[7]- lakto globulin
- tiroglobulin
- serum globulin, terbagi terbagi menurut laju migrasi elektroforesik menjadi:[8][3]
- alfa globulin (protein yang mengusung tiroksin dan retinol/vitamin A).
- alfa-1 globulin
- alfa-1 antitripsin (bahasa Inggris: Transcortin, corticosteroid-binding globulin, CBG) disebut juga acute phase reactant[1] atau serpin peptidase inhibitor, clade A (alpha-1 antiproteinase), member 6.
- alfa-1 antisimotripsin
- orosomukoid (asam glikoprotein)
- serum amiloid A
- alfa-1 lipoprotein (HDL)
- alfa-2 globulin
- alfa-2 makro globulin (protease inhibitor)
- haptoglobin
- protein C (inhibitor of activated coagulation factors FVIII and FV)
- seruloplasmin (pengusung zat tembaga)
- alfa-2 lipoprotein (VLDL)
- beta globulin
- beta-1 globulin
- beta-2 globulin
- faktor komplemen C3 dan C4
- C-reactive protein
- beta-2 lipoprotein alias LDL
- beta-2 mikro globulin
- beberap jenis IgA dan IgM
- gamma globulin (protein dengan muatan negatif yang terlemah yang berfungsi sebagai antibodi)
- makro globulin
- transkobalamin
Terdapat dua jenis protein wewenang:
[13]- protein yang memengaruhi kontraksi otot, misalnya troponin dan tropomiosin, yang mengatur interaksi antara miosin dan aktin. Kalsium merupakan komponen yang krusial pada reaksi ini.
- protein tertentu yang mengikat deret wewenang (bahasa Inggris: regulatory sequence) dari DNA, dan berfungsi untuk mengatur ekspresi genetik. Protein ini menggerakkan proses diferensiasi seluler dan morfogenesis menuju pada penciptaan jenis sel yang baru pada makhluk multicellular. Pada tahap ini, jenis sel yang berbeda dapat memiliki profil ekspresi genetik yang berbeda-beda dalam deret genome yang sama.